MlakuMlaku
Naoshima – Teshima – Sendai – Aomori – Towada – Tokyo
Perjalanan di mulai dengan tiket promo garuda Rp.4.500.000,- dps – hnd, sekaligus melihat festival seni di kepulauan seto, distrik kagawa. Pulau yang dahulunya sebagai tempat pembuangan sampah produksi pabrik, kini telah disulap oleh keluarga benese menjadi pulau dengan museum dengan koleksi seniman hebat dan arsitektur museumnya juga di desain oleh arsitek hebat seperti tadao ando.
Hari pertama kita sampai di jepang, sayang sekali penerbangan garuda sampai tengah malam di haneda, sehingga kita harus memakai taksi Y10.000 ke hotel kita di tokyo. Hotel backpacker yang terjangkau di daerah Bakurocho Nihombashi, Khaosan tokyo ninja seharga Y12.000 untuk 4 orang. Esok paginya dari Tokyo kami bertemu 2 orang pasangan untuk melanjutkan ke pulau naoshima. jangan lupa ketika bepergian di jepang jika rutin keluar kota atau antar kota, seperti dari tokyo ke sendai ke kyoto, belilah japan rail pass (Y29.000) sebelum berangkat ke jepang, (http://his-travel.co.id/jrpass) kita bisa menukar japan rail pass ini di stasiun besar di jepang. Sedangkan untuk jadwal keretanya sendiri kita bisa lihat secara gratis di Hyperdia.com
Dari Tokyo kami menggunakan shinkansen menuju kota okayama, kemudian pindah kereta lokal menuju Uno selama kira kira 4 jam, sejauh 760 KM, dari stasiun uno, kita bisa berjalan ke pelabuhan uno untuk menyebrang ke pelabuhan miyanoura di pulau naoshima selama 45 menit. Dari pelabuhan Miyanoura, kami kemudian melanjutkan perjalanan ke hotel dengan menggunakan bis lokal ke area honmura dimana kita menginap di rumah tradisional, Guest house oomiyake Y24.000 2 malam, untuk kamar 1 double. Saya merekomendasikan menggunakan Booking.com untuk pemesanan, selain karena harga biasanya sudah termasuk pajak lokal, di booking.com kartu kredit kita tidak di charge sebelum hotel menahan sejumlah dana terhadap credit card kita.
karena ada festival, kami membeli tiket masuk museum terusan sehingga bisa menghemat biaya masuk museum. Karena Naoshima adalah pulau kecil, kami menyewa sepeda untuk berputar putar di Pulau. Yang layak di kunjungi bagi kami adalah;
Museum seni chicu yang menampilkan 3 artis Claude Monet, James Turrell, dan Walter De Maria dengan masing masing ruang terpisah di desain oleh Tadao Ando. Museum ini menawarkan perjalanan ruang yang menarik, antara satu ruang pamer ke ruang lainnya, kemudian museum arsitektur Tadao Ando, di bangunan rumah sederhana tetapi di dalamnya terdapat beberapa proses pembuatan museum museum yang di buat Tadao Ando di pulau naoshima. Lee ufan Museum perlu juga di datangi dengan ruang ruang yang mewadahi karya seni minimalis karya artis lee ufan dari korea di desain oleh tadao ando, juga bangunan baru “Minamidera” yang didesain tadao ando untuk karya james turrel di tengah kampung honmura.
Invalid Displayed Gallery
Esoknya setelah puas bermain di Naoshima, kami melanjutkan menyebrang ke pulau Teshima melalui pelabuhan honmura untuk melihat museum teshima, perpaduan antara seniman Rei Naito dan arsitek Ryue Nishizawa. Museum Teshima adalah sebuah bangunan cangkang putih yang bolong bolong, dan didalmnya kita bisa menikmati sebuah gerak mata air yang perlahan berjalan. Bukaan bukaan di cangkang museum teshima bermaksud membuka hubungan antara dalam dan luar bangunan sehingga gerak gerak air dalam bangunan bisa bersinergi dengan kondisi alam yang terus berubah.
Invalid Displayed Gallery
Di teshima dan Naoshima sendiri masih banyak instalasi dan bangunan galeri dadakan yang di buat untuk memeriahkan festival seni tersebut sehingga dengan peta kita bisa menjelajahi titik titik karya seni yang ada di kepulauan seto.
Dari kepulauan seto, kami melanjutkan ke arah sendai dengan kereta shinkansen melalui tokyo untuk melihat pusat komunitas di sendai (sendai mediateque) yang dirancang oleh toyo ito. Bangunan unik yang di topang struktur baja ini selain sebagai bangunan tahan gempa adalah usaha membuat sebuah bangunan untuk komunitas yang transparan.
Invalid Displayed Gallery
Dari sendai kemudian kami melanjutkan dengan shinkansen lagi ke aomori dan menginap di hotel select inn aomori (Y11.000 double bed 1malam) untuk melihat museum seni yang dirancang oleh jun aoki sebagai rumahnya Nara dari seniman Nara Yoshitomo. Dengan bangunan berwarna putih ini, didalamnya ternyata banyak skala skala gigantis sebagai wadah karya seni yang besar, juga Jun Aoki berusaha membuat bangunan ini melayang dan menipulasi tampak sehingga bangunan tidak terlihat besar.
Invalid Displayed Gallery
Dari Aomori kami melanjutkan ke museum towada. Karena towada adalah kota kecil, maka dari aomori kami harus naik shinkansen ke stasiun Shichinohe Towada, lalu melanjutkan ke area museum dengan Towada Kanko bus. Museum ini dirancang oleh Ryue Nishizawa dengan konsep sebuah bangunan karya seni yang terpisah pisah dan dihubungkan dengan koridor kaca dimana di ruang antara itu juga terdapat taman dan instalasi outdoor. Secara bangunan skala skala disini juga terdapat kejutan dimana satu ruang dan ruang lain tempat karya itu berada memiliki ketinggian dan skala yang berbeda. Secara personal saya lebih menyukai ruang ruang yang ditawarkan towada dibanding yang di desain oleh ryue juga di kanazawa yang terlihat begitu padat. disini interaksi antara ruang galeri dan ruang luar lebih cair sehingga terasa lebih menyenangkan.
Invalid Displayed Gallery
Setelah puas dengan museum museum, kami melanjutkan ke tokyo dan mengitari tokyo. (jimbocho sakura hotel Y10.000 double 1malam) salah satu bangunan yang menarik adalah bangunan perpustakaan toyo ito di tama art university dengan struktur portal lengkung yang unik tetapi dalam bentuk satu kubus yang menawarkan transparansi kedalam bangunan, juga obyek bangunan menarik lainnya adalah pelabuhan internasional osanbashi di yokohama dengan cinematic section di rancang oleh FOA dengan menekankan pengalaman potongan dan ruang yang berbeda antara satu titik ke titik lainnya. Satu lagi yang perlu di kunjungi di tokyo adalah museum 2121 yang dirancang oleh tadao ando dengan bentuk geometris segitiga.
Invalid Displayed Gallery
secara keseluruhan, jepang memang telah siap secara infrastrukturnya untuk dapat di kunjungi baik dari satu titik ke titik lainnya, disamping itu rasanya tingkat kebutuhan masyarakatnya secara rata rata telah terpenuhi kebutuhan dasarnya sehingga sudah pada taraf di kebutuhan aktualisasi diri termasuk seni, sehingga banyak galeri dan museum yang di dorong pemerintah atau komunitas setempat untuk dapat berkembang, bahkan dalam beberapa tempat, museum atau galeri dibuat oleh orang atau badan tertentu.